Arti Kata "putus bicara" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "putus bicara" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

putus bicara

sudah tidak dapat berikhtiar lagi

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "putus bicara"

📝 Contoh Penggunaan kata "putus bicara" dalam Kalimat

1.Pengadilan telah menyatakan bahwa kasusnya telah putus bicara, tidak ada lagi keberatan.
2.Karena hujan deras, pesta pernikahan telah putus bicara, dan para tamu harus pulang.
3.Dalam kisah itu, perjalanan utusan telah putus bicara, dan mereka harus kembali ke istana.
4.Setelah beberapa tahun berjuang, para petani telah putus bicara, dan tidak lagi memiliki harapan.
5.Dalam sistem hukum, sebuah kasus dianggap putus bicara jika tidak ada lagi langkah yang dapat diambil.

📚 Artikel terkait kata "putus bicara"

Mengenal Kata 'putus bicara' - Inspirasi dan Motivasi

Mengenal Kata "Putus Bicara" - Inspirasi dan Motivasi

Makna Umum dan Konteks Historis

Kata "putus bicara" memiliki makna umum sebagai 'sudah tidak dapat berikhtiar lagi'. Dalam konteks historis, kata ini berasal dari istilah bahasa Arab yang digunakan dalam agama Islam. Dalam Islam, 'putus bicara' mengacu pada keadaan seseorang yang telah kehilangan harapan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya atau telah mencapai titik putus asa. Dalam kehidupan sehari-hari, kata ini juga digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang telah kehilangan motivasi atau kepercayaan diri.

Contoh Penggunaan Kata "Putus Bicara"

Kata "putus bicara" dapat digunakan dalam berbagai kalimat yang alami. Misalnya: - "Setelah berusaha selama bertahun-tahun, saya merasa **putus bicara** karena tidak dapat mencapai tujuan saya." - "Ia telah **putus bicara** setelah kalah dalam pertandingan sepak bola, dan tidak mau lagi bermain." - "Setelah kehilangan pekerjaan, ia merasa **putus bicara** dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya."

Relevansi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari-hari, kata "putus bicara" memiliki relevansi yang signifikan. Dalam budaya Indonesia modern, kata ini sering digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang telah kehilangan motivasi atau kepercayaan diri. Dalam beberapa kasus, kata ini juga digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang telah kehilangan harapan atau telah mencapai titik putus asa. Namun, perlu diingat bahwa kata ini tidak selalu memiliki makna negatif. Dalam beberapa konteks, kata ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang telah mencapai titik kejenuhan atau telah kehilangan minat dalam suatu hal.