Arti Kata "putus rasa" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "putus rasa" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

putus rasa

mati perasaan; tidak ada gairah lagi

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "putus rasa"

📝 Contoh Penggunaan kata "putus rasa" dalam Kalimat

1.Ketika pasangan yang sudah menikah putus rasa, hubungan mereka mulai memburuk.
2.Dia mengaku putus rasa untuk memasak, sehingga sering memesan makanan dari luar.
3.Setelah pernikahan, dia mulai merasa putus rasa dengan pekerjaannya yang monoton.
4.Dalam novel itu, tokoh utama mengalami putus rasa setelah kehilangan orang yang dicintainya.
5.Pada akhirnya, ia putus rasa dengan kehidupan urban yang penuh tekanan dan memilih hidup sederhana.

📚 Artikel terkait kata "putus rasa"

Mengenal Kata 'putus rasa' - Inspirasi dan Motivasi

Mengenal Kata "putus rasa" - Inspirasi dan Motivasi

Makna Umum dan Konteks Historis Kata "putus rasa" memiliki makna yang sangat penting dalam bahasa Indonesia. Secara resmi, kata ini memiliki arti "mati perasaan; tidak ada gairah lagi". Dalam konteks historis, kata ini sering digunakan untuk menggambarkan perasaan seseorang yang telah kehilangan minat atau gairah dalam hal tertentu. Contohnya, seseorang yang telah putus rasa dengan suatu hobi atau kegiatan yang pernah mereka sukai. Dalam budaya Indonesia, kata ini juga sering digunakan untuk menggambarkan perasaan seseorang yang telah kehilangan cinta atau kasih sayang. Contoh Penggunaan Berikut beberapa contoh penggunaan kata "putus rasa" dalam kalimat yang alami: - "Setelah beberapa bulan tidak berolahraga, aku merasa putus rasa dan tidak memiliki gairah lagi untuk melakukan aktivitas fisik." - "Setelah bercerai, dia merasa putus rasa dan tidak memiliki perasaan apa-apa lagi terhadap mantan istrinya." - "Setelah beberapa tahun tidak menulis, aku merasa putus rasa dan tidak memiliki inspirasi lagi untuk menulis." Relevansi dalam Kehidupan Sehari-Hari Kata "putus rasa" memiliki relevansi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam budaya Indonesia modern, kata ini sering digunakan untuk menggambarkan perasaan seseorang yang telah kehilangan minat atau gairah dalam hal tertentu. Contohnya, seseorang yang telah putus rasa dengan suatu pekerjaan atau profesi yang pernah mereka sukai. Dalam kehidupan sehari-hari, kata ini juga sering digunakan untuk menggambarkan perasaan seseorang yang telah kehilangan cinta atau kasih sayang. Oleh karena itu, penting untuk mengerti makna dan konteks historis dari kata "putus rasa" agar dapat digunakan dengan tepat dalam komunikasi sehari-hari.