Arti Kata "putus benang" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "putus benang" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

putus benang

masih dapat didamaikan (tentang persahabatan yang terputus)

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "putus benang"

📝 Contoh Penggunaan kata "putus benang" dalam Kalimat

1.Setelah perselisihan, hubungan kita masih bisa diselamatkan karena masih bisa didamaikan.
2.Dalam masyarakat, persaingan bisnis sering membuat hubungan bisnis putus benang, tetapi bisa diperbaiki.
3.Saya berharap hubungan persahabatan kita tidak putus benang meskipun telah terjadi perbedaan pendapat.
4.Kita harus berusaha untuk tidak membiarkan hubungan keluarga putus benang karena masalah kecil.
5.Meskipun kita telah berpatah arah, hubungan antara teman lama masih bisa didamaikan, sehingga tidak putus benang.

📚 Artikel terkait kata "putus benang"

Mengenal Kata 'putus benang' - Inspirasi dan Motivasi

Mengenal Kata "Putus Benang" - Mengembangkan Kembali Persahabatan yang Terputus

Kata "putus benang" telah menjadi ungkapan populer dalam bahasa Indonesia, khususnya dalam konteks persahabatan yang terputus. Dalam arti resmi, kata ini berarti "masih dapat didamaikan" atau masih ada kemungkinan untuk menyambung kembali hubungan yang telah putus. Penggunaan kata "putus benang" dapat dilihat dalam konteks historis dan sosial. Dalam masyarakat tradisional, benang digunakan sebagai simbol hubungan yang erat antara dua orang. Ketika benang putus, maka hubungan tersebut dianggap telah terputus. Namun, jika benang dapat disambung kembali, maka hubungan tersebut dapat dipulihkan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata "putus benang" digunakan dalam kalimat seperti: "Persahabatan kita putus benang karena kesalahpahaman, tapi saya masih harap kita dapat menyambungnya kembali." atau "Hubungan kita putus benang karena perbedaan pendapat, tapi saya masih percaya bahwa kita dapat mengembangkannya kembali." Dengan kata lain, kata "putus benang" mengingatkan kita bahwa tidak ada yang tidak dapat didamaikan. Relevansi kata "putus benang" dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dalam budaya Indonesia modern. Dalam banyak kesempatan, kita melihat bagaimana orang-orang dapat mengembangkan kembali hubungan yang telah terputus dengan bantuan dari teman-teman, keluarga, atau bahkan profesional. Dengan kata "putus benang", kita diingatkan bahwa persahabatan dan hubungan tidak pernah benar-benar putus, tetapi hanya perlu disambung kembali dengan sabar dan kesabaran.