Arti Kata "profanitas" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "profanitas" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

profanitas

pro·fa·ni·tas n Psi kebencian akan hal-hal yg dikuduskan; sekularitas

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "profanitas"

📝 Contoh Penggunaan kata "profanitas" dalam Kalimat

1.Dalam masyarakat modern, profanitas telah meningkat drastis.
2.Toleransi terhadap profanitas menjadi topik perdebatan di kalangan masyarakat.
3.Kebencian terhadap hal-hal yang dikuduskan merupakan contoh dari profanitas.
4.Penerapan sekularitas dalam masyarakat dapat memicu kecenderungan profanitas.
5.Dalam beberapa dekade terakhir, profanitas telah menjadi fenomena sosial yang semakin umum.

📚 Artikel terkait kata "profanitas"

Mengenal Kata 'profanitas' - Inspirasi dan Motivasi

Mengenal Kata "profanitas" - Sekularisasi Masyarakat

Kata "profanitas" berasal dari bahasa Latin, yang artinya adalah pengingkaran atau penolakan terhadap hal-hal yang dianggap suci atau sakral. Dalam konteks historis, kata ini pertama kali digunakan oleh para filsuf Barat untuk menggambarkan proses sekularisasi masyarakat, di mana kepercayaan agama dan tradisi mulai melemah dan meninggalkan tempat bagi kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, konsep profanitas mulai diperkenalkan pada masa kolonial, ketika pemerintah Belanda berusaha melemahkan kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam dan mewujudkan sebuah masyarakat yang lebih sekuler. Namun, proses ini tidaklah mudah dan pernah berlangsung secara berkelanjutan. Pada saat ini, kita masih dapat merasakan pengaruh profanitas dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks interaksi antaragama dan antarbudaya. Contoh penggunaan kata "profanitas" dalam kalimat yang alami adalah sebagai berikut: - "Masyarakat modern Indonesia mengalami proses profanitas yang signifikan, terutama dalam konteks interaksi antaragama." - "Penggunaan media sosial dalam profanitas dapat meningkatkan kebebasan berekspresi, namun juga bisa menyebabkan konflik." - "Dalam beberapa kesempatan, profanitas dapat menimbulkan konflik antaragama, terutama jika tidak dihadapi dengan bijak." Dalam kehidupan sehari-hari, profanitas dapat dilihat dalam berbagai aspek, seperti perubahan nilai-nilai sosial, meningkatnya kesadaran individu terhadap kebebasan berekspresi, dan peningkatan interaksi antaragama. Dalam konteks Indonesia modern, profanitas dapat menjadi sebuah proses yang positif, di mana masyarakat dapat meningkatkan kesadaran diri dan menghadapi perubahan dengan lebih bijak.