Arti Kata "kelesot" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "kelesot" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

kelesot

ke·le·sot /kelésot/, me·nge·le·sot v duduk di atas tanah tanpa dialasi tikar

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "kelesot"
Advertisement
Loading advertisement...

📝 Contoh Penggunaan kata "kelesot" dalam Kalimat

1.Dia harus mengelesot di lapangan sampai sore hari untuk latihan.
2.Sikap bawahan yang mengelesot di lantai membuat bosnya marah besar.
3.Dalam budaya Melayu, mengelesot di atas tanah menjadi salah satu cara untuk bersantai.
4.Pengajar meminta muridnya mengelesot di lantai untuk melatih kekuatan otot.
5.Di acara festival, beberapa orang mulai mengelesot di atas tanah untuk menari tradisional.

📚 Penggunaan kata "kelesot" dalam artikel

Mengenal Kata "kelesot" - Hidup Sederhana dalam Konteks Sejarah

Kata "kelesot" seringkali terdengar dalam konteks sejarah dan budaya Indonesia. Dalam arti resmi, kelesot berarti duduk di atas tanah tanpa dialasi tikar. Makna ini menunjukkan cara hidup sederhana dan tidak berlebihan yang pernah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia di masa lalu.

Contoh Penggunaan Kata "kelesot" dalam Kalimat Alami

Pada masa kolonial, masyarakat Indonesia seringkali dilarang untuk duduk di atas tanah tanpa dialasi tikar, sebagai simbol kemiskinan dan ketidakadilan. Namun, bagi mereka yang hidup di pedesaan, kelesot adalah cara hidup yang biasa dan sederhana. Mereka duduk di atas tanah, menikmati alam, dan berbagi cerita dengan tetangga.

Relevansi Kata "kelesot" dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari-hari, kata "kelesot" masih relevan dalam konteks sederhana dan tidak berlebihan. Masyarakat modern Indonesia seringkali terjebak dalam konsumerisme dan materialisme, namun ada juga mereka yang memilih untuk hidup sederhana dan dekat dengan alam. Mereka yang memilih kelesot sebagai cara hidupnya seringkali memiliki jiwa yang lebih tenang dan damai. Dalam beberapa tahun terakhir, ada juga gerakan kelesot yang berkembang di Indonesia, yaitu gerakan untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan. Gerakan ini menekankan pentingnya kembali ke aspek-aspek kehidupan yang sederhana dan alami. Dengan demikian, kata "kelesot" masih memiliki makna yang relevan dalam konteks kehidupan sehari-hari modern.