Arti Kata "telah meraba-raba tepi kain" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "telah meraba-raba tepi kain" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

telah meraba-raba tepi kain

Peribahasa sudah sakit payah; sudah hampir meninggal

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "telah meraba-raba tepi kain"

📝 Contoh Penggunaan kata "telah meraba-raba tepi kain" dalam Kalimat

1.Dalam konteks sehari-hari, ibu sudah merasa telinganya tidak terlalu nyaman dan belum juga pergi ke dokter, belum lagi sudah meraba-raba tepi kain untuk menghilangkan rasa sakit.
2.Saya sangat khawatir melihat ayah saya sudah meraba-raba tepi kain, itu tanda besar bahwa dia sudah sakit payah.
3.Dalam sebuah cerita, sang pahlawan sudah meraba-raba tepi kain, sementara musuhnya sudah siap menyerang dengan senjatanya.
4.Pakar medis mengatakan bahwa pasien sudah meraba-raba tepi kain, jadi perlu segera diobati dan dirawat di rumah sakit.
5.Ketika sudah meraba-raba tepi kain, seseorang tidak boleh menunggu waktu lama, karena itu tanda bahwa dia sudah hampir meninggal.

📚 Artikel terkait kata "telah meraba-raba tepi kain"

Mengenal Kata 'telah meraba-raba tepi kain' - Inspirasi dan Motivasi

Mengenal Kata "telah meraba-raba tepi kain" - Inspirasi dan Motivasi

Kata "telah meraba-raba tepi kain" adalah peribahasa yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Kata ini memiliki makna yang sangat dalam dan sering digunakan dalam konteks yang berbeda-beda. Secara umum, "telah meraba-raba tepi kain" memiliki makna sebagai "sudah sakit payah; sudah hampir meninggal". Namun, makna ini tidak hanya terbatas pada kondisi kesehatan fisik, tetapi juga dapat diartikan sebagai kondisi emosional yang sangat sulit. Kata "telah meraba-raba tepi kain" juga memiliki konteks historis yang menarik. Dalam masa lalu, kata ini sering digunakan untuk menggambarkan kondisi orang yang sakit parah atau hampir meninggal. Mereka yang telah meraba-raba tepi kain dianggap sudah tidak ada harapan lagi untuk sembuh. Namun, kata ini juga memiliki makna yang lebih luas, yaitu menggambarkan kondisi seseorang yang sangat sulit dan tidak dapat diatasi lagi. **Contoh Penggunaan Kata** Kata "telah meraba-raba tepi kain" dapat digunakan dalam kalimat yang alami seperti: * "Ia telah meraba-raba tepi kain karena sakitnya yang parah." * "Dia telah meraba-raba tepi kain karena kehilangan yang dialaminya." * "Kami telah meraba-raba tepi kain karena kerugian yang kita alami dalam bisnis." Kata "telah meraba-raba tepi kain" juga dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang sangat sulit dan tidak dapat diatasi lagi. Contohnya, ketika seseorang menghadapi masalah yang sangat sulit dan tidak dapat diatasi lagi, maka mereka dapat dikatakan telah meraba-raba tepi kain. **Relevansi dalam Kehidupan Sehari-Hari** Kata "telah meraba-raba tepi kain" memiliki relevansi yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang sangat sulit dan tidak dapat diatasi lagi. Selain itu, kata ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi emosional yang sangat sulit dan tidak dapat diatasi lagi. Dalam budaya Indonesia modern, kata "telah meraba-raba tepi kain" masih digunakan dengan makna yang sama, yaitu sebagai "sudah sakit payah; sudah hampir meninggal".