Arti Kata "overproduksi" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "overproduksi" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

overproduksi

over·pro·duk·si n penghasilan barang yg melebihi yg dibutuhkan sehingga harga pasaran menjadi rendah; produksi berlebih

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "overproduksi"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "overproduksi" dalam Kalimat

1.Industri tekstil mengalami masalah overproduksi karena permintaan pasar yang menurun.
2.Pengelolaan sumber daya alam harus dihindari agar tidak terjadi overproduksi yang merusak ekosistem.
3.Pemerintah harus memantau perekonomian untuk mencegah overproduksi yang menyebabkan inflasi.
4.Keterampilan manajemen yang baik sangat diperlukan untuk mengatasi masalah overproduksi di perusahaan.
5.Kurangnya inovasi dan perubahan perilaku konsumen dapat menyebabkan overproduksi di berbagai industri.

📚 Penggunaan kata "overproduksi" dalam artikel

Mengenal Kata "overproduksi" - Penghasilan Barang Berlebih

Menemukan Makna Overproduksi

Kata overproduksi berasal dari bahasa Inggris, yang berarti produksi barang yang melebihi kebutuhan pasar. Fenomena ini bukanlah hal baru dalam sejarah industri, terutama di era kapitalisme modern. Pada awal abad ke-20, perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat mengalami overproduksi yang parah, sehingga menyebabkan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Krisis ini kemudian dikenal sebagai "Krisis Kedua pada Periode Depresi Besar" pada tahun 1920-an.

Contoh Penggunaan Kata Overproduksi

Penggunaan kata overproduksi dapat ditemukan dalam berbagai konteks, baik dalam bidang ekonomi, industri, maupun sosial. Misalnya, ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk meningkatkan produksi produk baru, tetapi akhirnya menyebabkan overproduksi yang berlebihan di pasar. Atau, ketika sebuah negara mengalami overproduksi pangan yang berlebihan, sehingga menyebabkan harga barang kebutuhan menurun. Contoh lainnya, ketika sebuah perusahaan overproduksi barang elektronik yang tidak terjual, sehingga menyebabkan kerugian besar.

Relevansi Overproduksi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari-hari, fenomena overproduksi dapat dilihat dalam berbagai aspek, seperti industri, ekonomi, dan sosial. Misalnya, dalam industri tekstil, overproduksi dapat menyebabkan harga bahan baku menurun, sehingga mempengaruhi harga produk akhir. Atau, dalam ekonomi, overproduksi dapat menyebabkan inflasi yang berlebihan, sehingga mempengaruhi harga barang kebutuhan. Dalam konteks sosial, overproduksi dapat menyebabkan ketidaksiapan pasar, sehingga menyebabkan produk tidak terjual.