Arti Kata "lampit" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "lampit" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

lampit

lam·pit n tikar yg terbuat dr jalinan bilah-bilah rotan (bambu); tikar rotan

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "lampit"
Advertisement
Loading advertisement...

📝 Contoh Penggunaan kata "lampit" dalam Kalimat

1.Pada musim hujan, kami meletakkan tikar lampit di atas lantai untuk menghindari kelembaban.
2.Pada acara resepsi pernikahan, tamu duduk di atas tikar lampit yang dihiasi dengan bunga.
3.Di taman nasional, kami mengamati seekor monyet yang sedang beristirahat di atas tikar lampit yang terjatuh.
4.Di pedagang kaki lima, tikar lampit digunakan sebagai meja makan sementara untuk makanan ringan.
5.Pada festival budaya, komunitas suku asli menampilkan tradisi membuat tikar lampit dengan cara yang khas.

📚 Penggunaan kata "lampit" dalam artikel

Mengenal Kata "Lampit" - Inspirasi dari Kehidupan Tradisional

Kata lampit memiliki makna yang sangat spesifik dalam bahasa Indonesia, yaitu tikar yang terbuat dari jalinan bilah-bilah rotan (bambu). Dalam konteks sejarah, lampit telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat tradisional Indonesia, terutama dalam kegiatan istirahat dan rekreasi. Dalam kehidupan sehari-hari, lampit masih digunakan sebagai tempat duduk atau tidur yang nyaman dan alami. Berikut beberapa contoh penggunaan kata lampit dalam kalimat yang alami: "Dia membeli lampit baru untuk menggantikan yang sudah aus," "Dia menggunakan lampit sebagai tempat duduk di teras rumahnya," atau "Dia membuat lampit sendiri dari rotan yang ditebang di hutan." Keberadaan lampit dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Dalam budaya Indonesia modern, lampit seringkali dijadikan dekorasi interior ruangan atau dijadikan tempat untuk menikmati alam. Oleh karena itu, lampit menjadi salah satu contoh dari keseimbangan antara kebutuhan fungsional dan estetika dalam desain interior.