Arti Kata "ketur" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "ketur" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

ketur

1ke·tur n tempat ludah (ketika makan sirih dsb); peludahan; tempolong

2ke·tur v, ber·ke·tur v berbunyi "wek, wek" (tt katak): laksana kodok ditimpa kemarau, riuh ~ hujan tak sampai

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "ketur"
Advertisement
Loading advertisement...

📝 Contoh Penggunaan kata "ketur" dalam Kalimat

1.Saat makan sirih, ia menunjukkan ketur yang berwarna merah kehitaman.
2.Dalam budaya masyarakat adat, ketur adalah simbol kehormatan dan kekuasaan.
3.Seorang dokter menyarankan pasien untuk menjaga kebersihan dan membersihkan ketur saat beristirahat.
4.Dalam proses penyembuhan, ketur yang berlebihan dapat menjadi sumber infeksi.
5.Penggunaan sirih dengan benar akan mengurangi ketur dan membuat lidah lebih sehat.

📚 Penggunaan kata "ketur" dalam artikel

Mengenal Kata "ketur" - Fungsi dan Keterampilan dalam Budaya Indonesia

Kata "ketur" memiliki makna yang unik dalam bahasa Indonesia. Secara resmi, kata ini berarti tempat ludah (ketika makan sirih dsb); peludahan; tempolong. Dalam konteks sejarah, kata ini biasanya digunakan dalam budaya tradisional Indonesia, terutama pada kebiasaan makan sirih atau tembakau. Fungsi ketur sebagai tempat menampung ludah dan sisa makanan ini masih dapat ditemukan dalam beberapa upacara adat dan kegiatan sosial.

Contoh Penggunaan Kata "ketur" dalam Kalimat

- Ketika sedang makan sirih, ia menelan ketur-nya agar tidak meninggalkan sisa makanan di mulut. - Dalam upacara adat, ketur digunakan sebagai tempat menampung ludah dan sisa makanan agar tidak mengganggu kebersihan. - Ia menggunakan ketur sebagai peludahan agar tidak meninggalkan bekas ludah di wajah.

Relevansi Kata "ketur" dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kata "ketur" masih memiliki relevansi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kebiasaan makan dan kegiatan sosial. Namun, penggunaan kata ini sudah sangat jarang dan lebih sering digantikan dengan kata lain seperti "tempat ludah" atau "peludahan". Dalam budaya modern, kata "ketur" lebih sering digunakan sebagai kata-kata yang kuno atau untuk keperluan kebudayaan dan sejarah.