Arti Kata "kara" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "kara" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

kara

ka·ra n tumbuhan berbuah polongan, pohonnya merambat, buahnya sepanjang 5—7 cm, lebar dan kurang berdaging, kalau sudah tua berwarna hijau keputih-putihan; Dolichos lablab;
-- benguk tumbuhan merambat yg panjangnya mencapai 6 m, bunganya terdapat dl satu tandan, berwarna putih atau ungu, buahnya berbentuk polong dan berbulu halus, setiap polong berisi 5—7 biji, kulit biji dapat berwarna putih, abu-abu, atau berbecak-becak, biji yg tua digunakan sbg bahan tempe; Mucuna pruriens; -- kaji tumbuhan merambat yg panjangnya dapat mencapai 10 m, bunganya berbentuk spt kupu-kupu berwarna merah muda, buahnya berbentuk polong, daun dan buah yg masih muda dimakan sbg lalap; Canavalia ensiformis

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "kara"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "kara" dalam Kalimat

1.Kami telah mengidentifikasi tanaman kara sebagai sumber protein untuk makanan.
2.Pada abad ke-18, para peneliti Belanda telah mengidentifikasi tanaman kara sebagai salah satu sumber bahan tempe.
3.Saat ini, benguk kara telah dijadikan salah satu tanaman hias di taman rumah, karena ukuran yang besar.
4.Dalam beberapa tahun terakhir, kaji kara telah menarik perhatian masyarakat karena khasiatnya yang unik.
5.Masyarakat lokal menggunakan biji kara yang tua sebagai bahan baku industri kecil.

📚 Penggunaan kata "kara" dalam artikel

Mengenal Kata "kara" - Tumbuhan yang Dapat Dimanfaatkan

Kata "kara" sering digunakan sebagai nama tumbuhan, tetapi apa maknanya sebenarnya? Dalam konteks historis dan sosial, kata "kara" merujuk pada tumbuhan berbuah polongan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai cara. Tumbuhan ini memiliki nama ilmiah yang berbeda-beda, seperti Dolichos lablab, Mucuna pruriens, dan Canavalia ensiformis. Tumbuhan "kara" memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, buah polongnya dapat dimakan mentah sebagai lalap, atau digunakan sebagai bahan baku untuk membuat tempe. Biji polongnya juga dapat digunakan sebagai sumber protein. Selain itu, tumbuhan "kara" juga dapat digunakan sebagai tanaman hias karena memiliki bunga yang indah dan unik. Dalam budaya Indonesia modern, kata "kara" sering digunakan dalam konteks yang berbeda-beda. Misalnya, dalam bahasa sehari-hari, kata "kara" dapat digunakan untuk menggambarkan tumbuhan yang merambat dan berbuah polongan. Dalam konteks budaya, tumbuhan "kara" dapat digunakan sebagai simbol kehidupan dan keberlanjutan. Oleh karena itu, penting untuk memahami makna dan konteks kata "kara" dalam berbagai konteks untuk dapat menggunakannya dengan tepat.