Arti Kata "dum" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "dum" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

dum

dum n cak sesuatu yg sudah tidak dipakai lagi; bekas: ayahnya membeli mobil --;
me·nge·dum·kan v menjadikan dum; menganggap sbg barang bekas (meskipun belum waktunya); menjual di bawah harga dl jumlah yg besar; dumping

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "dum"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "dum" dalam Kalimat

1.Ayahnya membeli mobil baru dan kemudian menjual mobil lama itu dengan harga yang murah.
2.Pada saat itu, perusahaan-perusahaan asing melakukan dumping untuk memasuki pasar domestik.
3.Ibu saya suka menjadikan pakaian bekas menjadi dum, kemudian dijual kembali di pasar.
4.Ketika saya masih kecil, saya sering melihat ayahnya membeli mobil baru dan kemudian menjual mobil lama dengan harga yang turun.
5.Dalam ekonomi makro, dumping dikelompokkan sebagai salah satu strategi perusahaan asing untuk mencapai tujuan bisnis.

📚 Penggunaan kata "dum" dalam artikel

Mengenal Kata "dum" - Dari Barang Bekas hingga Strategi Bisnis

Kata "dum" sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menggambarkan barang atau hal yang sudah tidak dipakai lagi, bekas, atau tidak memiliki nilai jual yang tinggi. Konsep ini telah ada sejak lama, terutama dalam konteks ekonomi dan budaya. Pada awalnya, kata "dum" digunakan untuk menggambarkan barang-barang yang tidak dapat digunakan lagi dan harus dihapus atau dibuang. Namun, dengan perkembangan waktu, kata ini mulai digunakan dalam konteks lain, seperti strategi bisnis. Dumping, yaitu praktek menjual barang di bawah harga normal dalam jumlah besar, sering kali dihubungkan dengan kata "dum". Praktek ini dapat merugikan produsen lain yang harus menyesuaikan harga produksinya dengan harga dumping. Selain itu, kata "dum" juga dapat digunakan dalam konteks keuangan, seperti investasi yang tidak menguntungkan. Dalam kehidupan sehari-hari, kata "dum" sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, "Ayahnya membeli mobil yang sudah tua, seperti dum!" atau "Dia menjual barang-barang bekas di pasar dengan harga murah, seperti dumping!" Contoh lain adalah: "Dia membeli rumah yang sudah tidak terawat, seperti dum!" atau "Dia menjual produknya dengan harga yang sangat murah, seperti dumping!" Dalam budaya Indonesia modern, kata "dum" juga memiliki makna yang lebih luas. Misalnya, dalam konteks politik, kata "dum" dapat digunakan untuk menggambarkan pemerintahan yang tidak efektif atau tidak memiliki visi. Dalam konteks kebudayaan, kata "dum" dapat digunakan untuk menggambarkan suatu budaya yang sudah ketinggalan zaman atau tidak relevan dengan zaman sekarang.

Kata yang Mirip

dumdum, dumi, dumping, dumung