Arti Kata "defisit" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "defisit" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

defisit

de·fi·sit /défisit/ n kekurangan (dl anggaran belanja);
-- wisatawan kondisi peredaran uang wisatawan yg pergi ke luar negeri lebih banyak jumlahnya dp uang wisatawan yg masuk

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "defisit"
Advertisement
Loading advertisement...

📝 Contoh Penggunaan kata "defisit" dalam Kalimat

1.Anggaran nasional mengalami defisit karena pengeluaran melebihi pendapatan.
2.Pemerintah harus menyelesaikan defisit anggaran dengan mengajukan pinjaman dari luar negeri.
3.Kondisi defisit di pasar valuta asing menyebabkan nilai rupiah menurun drastis.
4.Pengelolaan keuangan perusahaan mengalami defisit yang signifikan karena kesalahan investasi.
5.Negara-negara maju sering menghadapi defisit anggaran karena peningkatan biaya kesehatan dan pendidikan.

📚 Penggunaan kata "defisit" dalam artikel

Defisit: Mengenal Kekurangan Anggaran dan Uang Wisatawan

Defisit adalah kata yang sering digunakan dalam konteks ekonomi dan keuangan. Dalam arti resmi, defisit adalah kekurangan atau ketidakseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan sebuah negara atau lembaga. Dalam konteks sejarah, defisit pertama kali muncul pada abad ke-19 dalam konteks keuangan negara-negara Eropa. Saat itu, banyak negara mengalami defisit karena pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan. Selain itu, defisit juga dapat merujuk pada kondisi peredaran uang wisatawan. Misalnya, jika jumlah uang yang dibawa oleh wisatawan ke luar negeri lebih besar daripada uang yang dibawa oleh wisatawan yang masuk, maka akan terjadi defisit dalam peredaran uang wisatawan. Hal ini dapat menyebabkan krisis ekonomi dan penurunan nilai mata uang. Dalam kehidupan sehari-hari, defisit dapat dijumpai dalam berbagai bentuk. Misalnya, jika Anda memiliki gaji Rp10.000.000 per bulan tapi Anda mengeluarkan Rp15.000.000 untuk membayar tagihan dan biaya hidup, maka Anda mengalami defisit keuangan. Untuk mengatasi defisit ini, Anda perlu mengurangi pengeluaran atau meningkatkan pendapatan. Dalam budaya Indonesia modern, defisit seringkali dihubungkan dengan istilah "defisit anggaran". Istilah ini merujuk pada kekurangan atau ketidakseimbangan antara anggaran belanja pemerintah dan pendapatan negara. Defisit anggaran dapat menyebabkan krisis ekonomi dan meningkatkan inflasi. Oleh karena itu, pemerintah harus berhati-hati dalam mengelola keuangan negara untuk menghindari defisit anggaran.