Arti Kata "ungah-angih" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "ungah-angih" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

ungah-angih

ungah-angih ark a goyah (tt gigi, pancang, dsb)

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "ungah-angih"

📝 Contoh Penggunaan kata "ungah-angih" dalam Kalimat

1.Bengkel itu menunggu kunjungan pemeriksaan setelah terjadi unguh-angih pada salah satu gigi mesin bubut.
2.Penggunaan pancang unguh-angih di konstruksi bangunan itu tidak sesuai dengan standar yang berlaku.
3.Pekerjaan memasang pancang unguh-angih harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan kecelakaan.
4.Tentu saja, unguh-angih yang terjadi pada jembatan itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat sekitar.
5.Dalam pelajaran fisika, siswa diajarkan cara mengidentifikasi gejala unguh-angih pada struktur bangunan yang masih dalam tahap pengembangan.

📚 Artikel terkait kata "ungah-angih"

Mengenal Kata 'ungah-angih' - Inspirasi dan Motivasi

Mengenal Kata "ungah-angih" - Inspirasi dari Budaya Indonesia

Kata "ungah-angih" mungkin tidak asing bagi Anda, terutama jika Anda sering mendengar penggunaannya dalam percakapan sehari-hari. Kata ini berasal dari bahasa Sunda, yaitu bahasa yang dipakai oleh masyarakat di Jawa Barat. Dalam arti resmi, "ungah-angih" diartikan sebagai "ungah-angih ark a goyah (tt gigi, pancang, dsb)". Penggunaan kata "ungah-angih" dalam bahasa Indonesia sebenarnya memiliki konteks historis yang menarik. Kata ini muncul dalam zaman dulu, ketika masyarakat masih menggunakan gigi atau pancang untuk mendirikan bangunan. Dalam situasi seperti itu, "ungah-angih" digunakan untuk menggambarkan proses pembongkaran atau penghapusan struktur yang sudah tidak berguna lagi. Dalam kehidupan sehari-hari, kata "ungah-angih" masih banyak digunakan dalam berbagai situasi. Contohnya, Anda bisa melihat orang lain mengatakan "gigi ini sudah tidak berguna lagi, kalau tidak diungah-angih, nanti akan menjadi gangguan." Atau, Anda mungkin pernah mendengar orang berkata "pancang itu sudah tidak perlu, mari kita ungah-angih agar tidak menjadi halangan." Dalam budaya Indonesia modern, kata "ungah-angih" memiliki makna yang lebih luas lagi. Bukan hanya sekedar tentang menghapuksan struktur yang sudah tidak berguna lagi, tetapi juga tentang menyelesaikan masalah yang sudah tidak relevan lagi. Dalam situasi seperti itu, "ungah-angih" digunakan sebagai inspirasi untuk menghadapi perubahan dan kemajuan.