Arti Kata "parasintesis" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "parasintesis" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

parasintesis

pa·ra·sin·te·sis /parasintésis/ n Ling pembentukan kata dng menggunakan afiks derivatif

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "parasintesis"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "parasintesis" dalam Kalimat

1.Pembentukan kata melalui parasintesis dapat digunakan untuk menggambarkan proses pembuatan kata baru dalam bahasa Indonesia.
2.Dalam bahasa Indonesia, parasintesis digunakan sebagai teknik bahasa untuk menciptakan kata baru dengan menambahkan afiks derivatif.
3.Penggunaan parasintesis dalam bahasa Indonesia sangat luas dan beragam, terutama dalam konteks pendidikan dan akademik.
4.Dalam analisis bahasa, parasintesis digunakan untuk memahami struktur dan fungsi kata-kata dalam kalimat.
5.Dalam konteks sastra, parasintesis digunakan untuk menciptakan kata-kata yang unik dan kreatif, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas kesusastraan.

📚 Penggunaan kata "parasintesis" dalam artikel

Mengenal Kata "Parasintesis" - Ilmu Bahasa yang Menarik

Parasintesis adalah istilah yang seringkali tidak dikenal oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan linguistik. Namun, kata ini memiliki makna yang sangat menarik dan relevan dalam studi bahasa Indonesia. Parasintesis adalah proses pembentukan kata dengan menggunakan afiks derivatif, yaitu unsur-unsur bahasa yang digunakan untuk mengubah arti kata asli. Dalam sejarah bahasa Indonesia, parasintesis telah ada sejak lama. Bahkan, proses ini telah dipengaruhi oleh bahasa-bahasa lain, seperti bahasa Sanskerta dan bahasa Arab. Dengan demikian, kata-kata yang dihasilkan dari proses parasintesis seringkali memiliki arti yang kompleks dan menarik. Contoh sederhana dari parasintesis adalah kata "menonton", yang terbentuk dari kata "onton" dengan menggunakan afiks prefix "men-". Dengan demikian, kata "menonton" memiliki arti "melihat film" atau "melakukan aktivitas lain yang melibatkan penglihatan". Selain itu, parasintesis juga dapat dilihat dalam kata-kata yang lebih kompleks, seperti "menggembirakan" atau "menyenangkan". Dalam kedua kata tersebut, afiks prefix "men-" digunakan untuk mengubah arti kata asli. Dengan demikian, kata-kata tersebut memiliki arti yang lebih komprehensif dan menarik. Parasintesis juga dapat dilihat dalam kata-kata yang memiliki arti yang negatif, seperti "menakutkan" atau "menyedihkan". Dalam kehidupan sehari-hari, parasintesis dapat dilihat dalam berbagai contoh. Misalnya, dalam komunikasi sehari-hari, kita sering menggunaka kata-kata yang dihasilkan dari proses parasintesis, seperti "menyenangkan" atau "menggembirakan". Dengan demikian, parasintesis memiliki peran yang sangat penting dalam membangun komunikasi yang efektif. Dalam budaya Indonesia modern, parasintesis juga dapat dilihat dalam berbagai contoh, seperti dalam sastra atau musik. Dengan demikian, parasintesis memiliki peran yang sangat penting dalam membangun identitas budaya kita.