Arti Kata "purut" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "purut" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

purut

pu·rut a kasap berbintal-bintal (tt kulit):limau --

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "purut"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "purut" dalam Kalimat

1.Orang-orang di desa mengenal banyak jenis buah purut yang segar dan lezat.
2.Pada musim hujan, harga buah purut meningkat drastis di pasar.
3.Saya tidak ingin membeli buah purut yang telah rusak dan tidak enak.
4.Di rumah, ibu saya selalu membuat jus dari buah purut segar.
5.Di taman botani, ada koleksi besar buah purut dengan bentuk dan warna yang unik.

📚 Penggunaan kata "purut" dalam artikel

Mengenal Kata "purut" dalam Bahasa Indonesia

Kata "purut" memiliki makna yang unik dalam bahasa Indonesia. Menurut KBBI, purut adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan kulit yang berbintal-bintal, seperti kulit limau yang telah matang. Konteks historis dan sosial dari kata ini tidak terlalu jelas, tetapi dapat dipahami bahwa kata ini telah digunakan dalam bahasa Indonesia sejak lama. Penggunaan kata purut dalam kalimat alami dapat dilihat dalam beberapa contoh berikut: "Buah limau yang masih muda tidak Purut, tetapi setelah beberapa hari, kulitnya akan berubah menjadi Purut dan dapat dibungkus." "Jangan membeli buah yang belum Purut, karena mungkin tidak enak untuk dimakan." "Buah Purut sudah siap untuk dimakan, tapi perlu dibersihkan terlebih dahulu." Dalam kehidupan sehari-hari, kata purut memiliki relevansi yang cukup penting. Banyak orang yang menggunakan kata ini untuk menggambarkan kulit buah yang telah matang, seperti limau atau jeruk. Selain itu, kata purut juga dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas, seperti menggambarkan tekstur atau warna kulit yang telah berubah. Dalam budaya Indonesia modern, kata purut masih digunakan dalam beberapa konteks, terutama dalam komunikasi sehari-hari. Namun, perlu diingat bahwa kata ini memiliki makna yang spesifik dan harus digunakan dengan benar untuk menghindari kesalahpahaman.