Arti Kata "pelak" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "pelak" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

pelak

1pe·lak /pélak/ ark n hantu jahat (dipakai juga untuk memaki); pilak

2pe·lak /pélak/ a salah; keliru; luput: tidak -- lagi

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "pelak"
Advertisement
Loading advertisement...

📝 Contoh Penggunaan kata "pelak" dalam Kalimat

1.Dalam konteks sehari-hari, saya melihat pelak di jalan, jadi harus berhati-hati.
2.Ibu bilang saya salah lagi dalam mengerjakan pekerjaan rumah, jadi saya harus pelak.
3.Dalam cerita rakyat, pelak digambarkan sebagai makhluk jahat yang suka menggoda manusia.
4.Siswa pelak dalam menjawab pertanyaan guru, maka ia harus mengerjakan soal ulang.
5.Dalam konteks sosial, ia seringkali ditunjuk sebagai pelak dalam kegiatan komunitas.

📚 Penggunaan kata "pelak" dalam artikel

Pengertian Pelak: Makna dan Konteks dalam Bahasa Indonesia

Makna Umum Pelak

Kata "pelak" memiliki makna yang kompleks dalam bahasa Indonesia. Secara resmi, pelak diartikan sebagai hantu jahat atau arwah yang dipercaya memiliki kekuatan supernatural. Dalam konteks sosial, kata pelak juga digunakan untuk memaki atau mengejek seseorang. Selain itu, kata ini juga memiliki makna lain sebagai salah, keliru, atau luput. Sejarah kata "pelak" dalam bahasa Indonesia masih belum jelas. Namun, dapat dipastikan bahwa kata ini telah digunakan dalam berbagai konteks budaya dan sosial sejak lama. Dalam budaya Jawa, misalnya, pelak sering diasosiasikan dengan kekuatan gaib yang dapat membawa sial atau malapetaka.

Contoh Penggunaan Pelak dalam Kalimat

Berikut beberapa contoh penggunaan kata "pelak" dalam kalimat yang alami: - "Dia digunakan sebagai pelak oleh teman-temannya karena selalu salah dalam perhitungan." - "Jangan pernah mengundang pelak ke dalam rumah, karena mereka dapat membawa sial." - "Dia merasa pelak karena tidak mengingatkan teman untuk datang ke acara."

Relevansi Pelak dalam Budaya Indonesia Modern

Kata "pelak" masih relevan dalam budaya Indonesia modern, terutama dalam konteks budaya Jawa. Banyak orang masih percaya bahwa pelak dapat membawa sial atau malapetaka, sehingga mereka berusaha untuk menghindari sumber kekuatan gaib tersebut. Selain itu, kata pelak juga digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk memaki atau mengejek seseorang. Dalam konteks modern, kata pelak juga dapat diartikan sebagai salah, keliru, atau luput, sehingga masih relevan dalam berbagai konteks sosial dan budaya.