Arti Kata "paternalistis" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "paternalistis" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

paternalistis

pa·ter·na·lis·tis a bersifat kebapaan

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "paternalistis"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "paternalistis" dalam Kalimat

1.Pemimpin politik ini dituduh memiliki gaya paternalis yang terlalu kuat dalam mengambil keputusan.
2.Pengambil keputusan yang paternalis sering kali dianggap tidak memperhatikan aspirasi rakyat.
3.Gaya kepemimpinan yang paternalis cenderung membuat pejabat menjadi terlalu otoriter.
4.Politikus yang memiliki sifat paternalis cenderung tidak membiarkan rakyat untuk membuat pilihan sendiri.
5.Pendidikan yang paternalis dapat membuat siswa tidak mandiri dan bergantung pada guru.

📚 Penggunaan kata "paternalistis" dalam artikel

Mengenal Kata "Paternalistis" - Inspirasi dan Motivasi

Kata "paternalistis" memiliki konotasi yang mendalam dalam bahasa Indonesia. Secara resmi, kata ini memiliki arti "bersifat kebapaan" atau "seperti ayah". Namun, dalam konteks sosial dan historis, kata ini sering digunakan untuk menggambarkan perilaku yang menganggap diri sendiri sebagai "penjaga" atau "pemelihara" yang lebih tahu apa yang baik untuk orang lain. Dalam sejarah, konsep paternalisme muncul sebagai jawaban atas masalah sosial, ekonomi, dan politik. Pada abad ke-19, paternalisme digunakan sebagai cara untuk memperlakukan anak-anak dan orang muda sebagai anak-anak kecil yang perlu diayomi dan dipelihara. Dalam beberapa kasus, paternalisme juga digunakan sebagai alibi untuk membatasi kebebasan dan hak-hak individu. Dalam kehidupan sehari-hari, kata paternalistis masih digunakan untuk menggambarkan perilaku yang terlalu mengontrol atau membatasi kebebasan. Contoh-contoh penggunaan kata paternalistis dalam kalimat yang alami adalah: * "Ayah yang paternalistis selalu membatasi kebebasan saya untuk pergi ke klub mal." * "Pemerintah yang paternalistis sering menggunakan alasan keamanan sebagai alasan untuk membatasi kebebasan sipil." * "Pengusaha yang paternalistis sering memperlakukan karyawan sebagai anak-anak yang perlu diayomi." Dalam budaya Indonesia modern, kata paternalistis masih relevan dalam beberapa hal. Misalnya, dalam konteks keluarga, kata paternalistis digunakan untuk menggambarkan perilaku ayah yang terlalu mengontrol atau membatasi kebebasan anak-anaknya. Dalam konteks politik, kata paternalistis digunakan untuk menggambarkan perilaku pemerintah yang terlalu mengontrol atau membatasi kebebasan warga negara.