Arti Kata "kapok" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "kapok" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

kapok

ka·pok a jera; sudah tidak akan berbuat lagi: anak itu belum -- juga bermain-main di laut yg bergelombang itu;
me·nga·pok·kan v menjadikan kapok; membuat jera

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "kapok"
Advertisement
Loading advertisement...

📝 Contoh Penggunaan kata "kapok" dalam Kalimat

1.Di pantai, anak itu belum pernah bermain-main di laut yg bergelombang itu.
2.Pada akhirnya, ia menyerah dan mengatakan bahwa laut itu terlalu berbahaya dan ia akan kapok.
3.Dalam konteks budaya Jawa, kata "kapok" digunakan untuk menggambarkan seseorang yang telah kehilangan minat.
4.Saya pernah melihat seorang anak yang awalnya suka berlatih musik, tetapi kemudian ia kapok dan memilih untuk tidak melanjutkan lagi.
5.Setelah beberapa kali mengalami kegagalan, ia kapok dan tidak pernah mencoba lagi untuk memulai suatu proyek.

📚 Penggunaan kata "kapok" dalam artikel

Kata "Kapok" dalam Bahasa Indonesia: Makna, Sejarah, dan Keterkaitan

Kata "kapok" memiliki makna yang kompleks dan telah digunakan dalam bahasa Indonesia selama berabad-abad. Dalam konteks historis, "kapok" memiliki makna sebagai **saksi atau pelapor** yang sudah tidak akan berbuat lagi. Ini berarti bahwa orang atau hal tersebut telah mengetahui atau menyaksikan suatu kejadian, tetapi tidak akan melanjutkan tindakan atau tidak akan membuat keputusan yang sama lagi. Misalnya, "Anak itu belum **kapok** juga bermain-main di laut yang bergelombang itu" berarti bahwa anak tersebut belum pernah melihat atau menyaksikan laut yang bergelombang, sehingga tidak akan berani bermain di sana. Dalam kehidupan sehari-hari, kata **kapok** juga digunakan dalam berbagai konteks. Contohnya, "Dia **kapok** mengambil keputusan tersebut karena merasa tidak nyaman." Dalam kasus ini, kata "kapok" digunakan untuk menunjukkan bahwa orang tersebut sudah tidak akan mengambil keputusan yang sama lagi. Contoh lain, "Dia **kapok** mengatakan bahwa dia tidak akan pergi ke tempat itu lagi." Dalam kasus ini, kata "kapok" digunakan untuk menunjukkan bahwa orang tersebut sudah tidak akan pergi ke tempat tersebut lagi. Dalam budaya Indonesia modern, kata "kapok" memiliki makna yang lebih luas. Dalam konteks ini, kata "kapok" digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang sudah tidak akan melanjutkan tindakan atau keputusan yang sama lagi, tetapi juga dapat menunjukkan bahwa orang tersebut telah belajar dari pengalaman tersebut. Misalnya, "Dia telah **kapok** mengambil keputusan yang sama lagi karena merasa bahwa itu adalah kesalahan besar." Dalam kasus ini, kata "kapok" digunakan untuk menunjukkan bahwa orang tersebut telah belajar dari pengalaman tersebut dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.