Arti Kata "wayuh" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "wayuh" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

wayuh

wa·yuh Jw v beristri lebih dr seorang

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "wayuh"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "wayuh" dalam Kalimat

1.Di era modern ini, tidak biasa lagi mendengar seorang pria yang wayuh, terutama di kalangan masyarakat yang terdidik.
2.Pernah suatu ketika, di sebuah desa kecil, ada seorang pria yang menjadi istri kedua setelah kematian istrinya yang pertama.
3.Menurut tradisi adat, seorang pria yang telah menikah dengan istri pertama tidak boleh menikah lagi, tetapi ada beberapa orang yang masih melanggarnya, seperti yang disebut wayuh.
4.Di sebuah kota besar, ada seorang pria yang memiliki reputasi sebagai wayuh, dan hal itu membuatnya dihindari oleh masyarakat.
5.Seorang peneliti sosial ingin meneliti fenomena wayuh di kalangan masyarakat modern dan mengapa masih ada orang yang melanggarnya.

📚 Penggunaan kata "wayuh" dalam artikel

Mengenal Kata "wayuh" - Inspirasi dan Motivasi

Kata "wayuh" memiliki makna yang unik dalam bahasa Indonesia. Secara resmi, kata ini berarti "beristri lebih dari seorang". Konteks historis dan sosial kata ini erat kaitannya dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat tradisional, terutama pada zaman dahulu. Dalam kehidupan sebelumnya, memiliki banyak istri adalah simbol kekuasaan dan status sosial. Orang yang memiliki banyak istri disebut "wayuh" dan dianggap sebagai sosok yang tangguh dan berpengaruh. Namun, perlu diingat bahwa adat istiadat ini tidak lagi relevan pada zaman modern.

Contoh Penggunaan Kata "wayuh" dalam Kalimat

Kata "wayuh" sering digunakan dalam konteks yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata ini dalam kalimat yang alami: - "Beliau adalah seorang wayuh yang memiliki banyak istri dan anak." - "Dalam kehidupan zaman dahulu, menjadi wayuh adalah simbol kekuasaan dan status sosial." - "Namun, perlu diingat bahwa adat istiadat ini tidak lagi relevan pada zaman modern."

Relevansi Kata "wayuh" dalam Kehidupan Sehari-Hari

Meskipun kata "wayuh" memiliki makna yang unik, namun relevansinya dalam kehidupan sehari-hari sangat terbatas. Pada zaman modern, memiliki banyak istri bukanlah simbol kekuasaan atau status sosial, melainkan lebih kepada masalah keuangan dan emosi. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks historis dan sosial kata "wayuh" agar tidak terjebak dalam kebiasaan lama.