Arti Kata "mandi sedirus" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "mandi sedirus" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

mandi sedirus

Peribahasa mendapat pujian yang belum pada tempatnya

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "mandi sedirus"
Advertisement
Loading advertisement...

📝 Contoh Penggunaan kata "mandi sedirus" dalam Kalimat

1.Dia tidak boleh mendapatkan pangkat menteri sebelum menyelesaikan studi, mandi sedirus memanggil dirinya untuk itu.
2.Pada konferensi pers, dia mengatakan bahwa dia adalah seorang ilmuwan terkemuka, tetapi sebenarnya mandi sedirus memanggil dirinya dengan itu.
3.Ia menjadi presiden, tetapi mandi sedirus karena tidak memiliki pengalaman manajemen.
4.Pengakuan dia sebagai tokoh suci agama, terasa mandi sedirus karena dia tidak pernah mengikuti latih agama.
5.Banyak orang yang mengaku sebagai ahli IT, tetapi sebenarnya mereka mandi sedirus karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup.

📚 Penggunaan kata "mandi sedirus" dalam artikel

Mengenal Kata "mandi sedirus" - Inspirasi yang Belum Pada Tempatnya

Peribahasa "mandi sedirus" adalah sebuah ungkapan yang populer dalam bahasa Indonesia, yang biasanya digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang menerima pujian atau penghargaan yang tidak sepantasnya. Makna umum dari kata ini adalah bahwa pujian tersebut tidak lagi relevan atau sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sejarah peribahasa ini tidak dapat dipastikan, namun diyakini telah ada sejak zaman nenek moyang kita. Dalam konteks sosial, "mandi sedirus" sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang telah mencapai kesuksesan, tetapi tidak lagi membutuhkan pujian atau penghargaan. Contoh penggunaan kata ini dapat dilihat dalam kalimat seperti: "Lulus dari universitas ternama, dia merasa sudah **mandi sedirus** setelah sekali lagi menerima gelar akademik." Dalam kalimat ini, pujian yang diterima oleh seseorang dianggap tidak sepantasnya karena telah mencapai kesuksesan yang sangat tinggi. Penggunaan kata "mandi sedirus" dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dalam berbagai konteks. Seorang atlet yang telah mencapai prestasi tinggi dalam sebuah kompetisi sportif mungkin merasa sudah **mandi sedirus** setelah menerima penghargaan yang tidak sebanding dengan prestasinya. Dalam budaya Indonesia modern, peribahasa ini masih digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang menerima pujian atau penghargaan yang tidak sepantasnya.