Arti Kata "malakofili" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "malakofili" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

malakofili

ma·la·ko·fi·li n Bio penyerbukan bunga dng perantara atau bantuan keong

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "malakofili"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "malakofili" dalam Kalimat

1.Tumbuhan malakofili membutuhkan keong untuk penyerbukan bunga.
2.Dalam ekosistem tropis, banyak spesies tumbuhan yang menjadi malakofili.
3.Penelitian menunjukkan bahwa malakofili lebih umum ditemukan di daerah dengan kelembaban tinggi.
4.Saat berwisata ke hutan, saya menemukan beberapa tumbuhan yang melakukan malakofili.
5.Proses malakofili dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban.

📚 Penggunaan kata "malakofili" dalam artikel

Mengenal Kata "Malakofili" - Inspirasi dari Alam

Kata malakofili seringkali tidak dikenal oleh banyak orang, terutama mereka yang bukan dari latar belakang ilmu pengetahuan alam. Namun, dalam konteks biologi, malakofili memiliki makna yang sangat menarik. Secara resmi, malakofili didefinisikan sebagai bio penyerbukan bunga yang menggunakan keong sebagai perantara atau bantuan. Dalam sejarah, pemahaman tentang malakofili berkembang seiring dengan penemuan keong sebagai agen penyerbukan bunga. Penelitian menunjukkan bahwa keong dapat membantu penyerbukan bunga dengan cara mengangkut polen dari bunga satu ke bunga lain. Fenomena ini menunjukkan bagaimana alam dapat bekerja sama untuk memperkaya keanekaragaman hayati. Contoh penggunaan kata malakofili dalam kalimat yang alami dapat dilihat dalam beberapa contoh berikut. Misalnya, "Bunga malakofili dapat ditemukan di daerah tropis, di mana keong merupakan agen penyerbukan utama." Atau, "Penelitian tentang malakofili dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara keong dan bunga." Dalam kehidupan sehari-hari, malakofili memiliki relevansi yang tidak terlalu jelas. Namun, dalam konteks budaya Indonesia, fenomena malakofili dapat dihubungkan dengan konsep kearifan lokal tentang keharmonisan alam. Dalam budaya Indonesia, keong seringkali dianggap sebagai simbol keberanian dan kekuatan. Oleh karena itu, malakofili dapat diartikan sebagai contoh keharmonisan antara keong dan bunga dalam proses penyerbukan.