Arti Kata "jidat" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "jidat" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

jidat

ji·dat n dahi

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "jidat"

📝 Contoh Penggunaan kata "jidat" dalam Kalimat

1.Dahinya yang mulus tidak menutupi raut kegembiraan di wajahnya ketika melihat kekasihnya.
2.Dalam pengadilan, ajudan hakim memegang bukti yang jidatnya tertutup rapat.
3.Wanita itu menutup jidatnya dengan tangan sebelum memandang cermin.
4.Tidak ada yang tahu bagaimana dia bisa menyembunyikan kebenaran di jidatnya.
5.Dalam lukisan kuno, wajah dewa-dewa digambarkan dengan dahi yang jidatnya tinggi.

📚 Artikel terkait kata "jidat"

Mengenal Kata 'jidat' - Inspirasi dan Motivasi

Pengertian Jidat: Membaca Lintas Peradaban

Jidat, atau dahi, adalah bagian tubuh yang seringkali menjadi sumber inspirasi bagi para seniman dan penulis. Dalam konteks sejarah, dahi dipercaya sebagai tempat bersemayamnya jiwa dan intuisi. Dalam masyarakat tradisional, dahi seringkali diibaratkan sebagai tempat tempat yang paling dekat dengan Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, dahi seringkali menjadi fokus perhatian kita saat melakukan aktivitas sehari-hari. Saat sedang berpikir, dahi kita seringkali berdebar-debar karena terlalu banyak informasi yang harus diproses. Dengan demikian, tidaklah mengherankan bahwa kata jidat seringkali digunakan dalam kalimat-kalimat yang berhubungan dengan perasaan dan emosi. Berikut beberapa contoh penggunaan kata jidat dalam kalimat yang alami: - "Dahinya berdebar ketika dia mendengar berita itu." - "Dia melihat dahi temannya yang penuh dengan kekhawatiran." - "Saat dia sedang berpikir, dahi dia terlihat sangat kompleks." Kata jidat juga memiliki relevansi yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari dan budaya Indonesia modern. Dalam seni rupa, dahi seringkali digunakan sebagai subjek potret. Sementara itu, dalam budaya Indonesia, dahi seringkali diibaratkan sebagai tempat tempat yang paling dekat dengan Tuhan. Dengan demikian, tidaklah mengherankan bahwa kata jidat seringkali digunakan dalam konteks keagamaan dan spiritual.