Arti Kata "buli-buli" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "buli-buli" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

buli-buli

bu·li-bu·li n wadah sejenis guci yg terbuat dr tanah liat, bentuknya bundar, tanpa leher, berkaki rendah, dan bagian atasnya diberi berlubang; botol kecil; guci kecil

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "buli-buli"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "buli-buli" dalam Kalimat

1.Ia membeli bu-li-bu-li kecil di pasar tradisional untuk menyimpan air minum.
2.Bulan lalu, aku membeli bu-li-bu-li baru untuk menyimpan minyak zaitun di dapur.
3.Guru memberikan contoh bu-li-bu-li yang digunakan pada masa lalu untuk menyimpan air.
4.Pada zaman dahulu, bu-li-bu-li digunakan sebagai wadah kecil untuk menyimpan obat-obatan.
5.Di rumah kami, bu-li-bu-li kecil digunakan untuk menyimpan rempah-rempah di dapur.

📚 Penggunaan kata "buli-buli" dalam artikel

Buli-Buli: Wadah Tradisional dari Tanah Liat

Buli-buli adalah wadah sejenis guci yang terbuat dari tanah liat, dengan bentuk yang bundar, tanpa leher, dan berkaki rendah. Bagian atasnya biasanya diberi lubang, sehingga memungkinkan seseorang untuk mengisi atau menambahkan konten ke dalamnya. Dalam konteks sejarah, buli-buli sering digunakan sebagai wadah untuk menyimpan air, minyak, atau produk lainnya. Bahan baku tanah liat yang mudah ditemukan dan proses pembuatannya yang sederhana membuat buli-buli menjadi wadah yang umum digunakan di pedalaman. Dalam kehidupan sehari-hari, kata buli-buli sering digunakan dalam konteks yang berbeda-beda. Misalnya, ketika seseorang ingin mengisi buli-buli dengan air matang untuk diminum, atau menggunakannya sebagai wadah untuk menyimpan minyak goreng. Selain itu, buli-buli juga digunakan sebagai bahan baku dalam proses pembuatan guci atau botol lainnya. Dalam budaya Indonesia modern, buli-buli masih memiliki relevansi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks penggunaan bahan baku alami dan ramah lingkungan. Dengan demikian, buli-buli tidak hanya sebagai wadah sejenis guci, tetapi juga sebagai simbol ketergantungan pada bahan baku alami dan kreativitas manusia.