Arti Kata "belu-belai" Menurut KBBI

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "belu-belai" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

belu-belai

be·lu-be·lai ark a 1 banyak mulut; cerewet; 2 kata-kata lembut dan manis;
mem·be·lu-be·lai v mengeluarkan kata-kata lembut dan manis untuk membujuk

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "belu-belai"
Advertisement

📝 Contoh Penggunaan kata "belu-belai" dalam Kalimat

1.Ibu selalu belu-belai anaknya agar tidak pergi ke sekolah.
2.Dia dikenal sebagai belu-belai yang sangat baik dalam menghadapi konflik.
3.Pada acara pernikahan, belu-belai kata-kata manis oleh sang pengantin.
4.Dalam prosa lirik, belu-belai kata-kata yang lembut membuat pembaca merasa nyaman.
5.Pengajar tersebut belu-belai siswa-siswi agar lebih percaya diri dalam melakukan tugas.

📚 Penggunaan kata "belu-belai" dalam artikel

Belu-belai: Mengenali Kata yang Lebih dari Hanya Cerewet

Belu-belai adalah kata yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia untuk menggambarkan seseorang yang suka berbicara banyak atau cerewet. Namun, makna belu-belai tidak hanya terbatas pada sifat cerewet itu sendiri. Kata ini juga memiliki nuansa lain yang lebih lembut dan manis. Sejarahnya, kata belu-belai berasal dari bahasa Melayu, di mana kata ini digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang suka berbicara lembut dan manis untuk membujuk atau meminta sesuatu. Dalam konteks sosial, belu-belai sering digunakan untuk menggambarkan perilaku ibu atau ibu mertua yang suka berbicara lembut dan manis kepada anak atau menantunya. Contoh penggunaan kata belu-belai dapat dilihat dalam kalimat berikut: * "Ibu saya selalu menggunakan kata-kata lembut dan manis untuk membujuk saya untuk pulang lebih awal." * "Saya suka mendengar ibu mertua saya berbicara lembut dan manis tentang kehidupan kami." * "Belu-belai ibu saya membuat saya merasa nyaman dan dihargai." Dalam kehidupan sehari-hari, kata belu-belai memiliki relevansi yang signifikan. Banyak orang yang menggunakan kata ini untuk menggambarkan perilaku orang tua atau keluarga yang suka berbicara lembut dan manis kepada anak atau anggota keluarga lainnya. Selain itu, kata belu-belai juga digunakan dalam konteks budaya Indonesia, di mana perilaku lembut dan manis dianggap sebagai salah satu nilai-nilai yang penting dalam kehidupan keluarga.